Manusia tidak pernah tahu
apa yang akan terjadi kemudian hari, tentang jodoh, rejeki atau maut yang bisa
datang kapan saja. Sebagaimana manusia biasa, sosok inspiratif ini begitu remuk
redam setelah kepergian sang suami akibat sakit beberapa waktu lalu. Ia harus
berjuang seorang diri menghidupi 6 anak yang punya kesempatan untuk meraih masa
depan lewat pendidikan.
Siapa sosok inspiratif yang patut diteladani?
Suwarsi adalah seorang
janda paruh baya yang berusia 44 tahun. Sejak sang suami menghembuskan napas
terakhir setahun lalu, ia harus memutar otak untuk mencari penghasilan.
Akhirnya Suwarsi menemukan pekerjaan yang bisa ia lakoni tanpa meninggalkan
anak-anak yaitu menjual gorengan.
Saban hari, Suwarsi akan
membuat aneka gorengan seperti tahu isi, heci, sundukan, dan makanan lain.
Hasil penjualan gorengan yang tidak seberapa ia gunakan untuk menghidupan 6
orang anak. Beruntung sang sulung mendapatkan bantuan dari organisasi LDII
untuk belajar ilmu di pesantren, sedangkan anak nomor dua sedang menyelesaikan
masa akhir di SMKN 2 Madiun.
Cita-cita Jihan yang ingin
melanjutkan sekolah ke STAN setelah lulus dari SMKN 2 Madiun tampaknya belum
bisa terwujud. Pasalnya, Suwarsi tidak memiliki biaya untuk mewujudkan impian
sang anak setelah kepergian suami tercinta. Apalagi ia punya 4 orang anak lain
yang masih butuh biaya sekolah dan penghidupan yang layak.
Kini Suwarsi hanya
menggantungkan hidup dari profesi jualan gorengan saja. Ia bersama anak-anak
tinggal di rumah sang ibu yang berlokasi di Jalan Janursari RT 04 RW 02
Kelurahan Manisrejo, Kec. Taman Kota, Madiun yang berukuran 6x7 meter saja.
Ditengah kesusahan hidup yang semakin mendera mengingat penerapan aturan diam
di rumah selama virus COVID 19, Suwarsi tidak ingin menyerah. Ia akan terus
berjuang keras agar
anak-anak mendapatkan kehidupan terbaik meskipun ia hanya
seorang single parent.
Kisah Suwarsi yang rela
berjuang keras demi mewujudkan pendidikan tinggi untuk anak-anak patut
diapresiasi. Ia berharap mendapatkan bantuan pemerintah agar bisa mendapatkan
keringanan biaya sekolah lewat program KIP. Besar harapan sang ibu tangguh agar
anak-anak tidak putus sekolah.
Kebaikan yang bisa diberikan kepada Ibu Suwarsi
Melihat kisah Ibu Suwarsi
yang harus berjuang seorang diri ditengah kehidupan yang semakin berat, kita
bisa mendapatkan hikmah atau pelajaran untuk terus bekerja keras. Tidak ada
kata menyerah selama Tuhan masih memberikan nikmat sehat dan umur yang panjang.
Sudah sepatutnya kita membantu kontribusi untuk meringankan beban yang ada
di
pundak Ibu Suwarsi.
Lewat campaign #AwaliDenganKebaikan, Allianz Syariah ingin
mengajak Anda menjadi peserta program asuransi syariahIndonesia. Dengan menjadi peserta asuransi, Anda bisa memberikan sumbangsih sosial
kepada banyak orang yang mengalami titik hidup lebih berat. Sumbangsih sosial
akan disalurkan dalam wujud bantuan yang berarti untuk orang-orang baik yang
mengalami keterbatasan finansial.
Produk asuransi syariah memiliki berbagai fitur
menarik yang bisa Anda gunakan untuk membantu sesama, misalnya fitur wakaf.
Anda bisa menyalurkan donasi harta kepada sesama peserta atau orang-orang yang
butuh uluran tangan seperti Ibu Suwarsi. Mendapatkan amal pahala yang tidak
kunjung putus sudah menjadi harapan umat muslim di seluruh dunia, bukan? Tak
hanya bisa bersedekah saja, Anda juga akan mendapatkan manfaat proteksi dari
asuransi.
Yuk, segera buka polis
asuransi syariah Anda di Allianz Syariah sekarang juga! Dapatkan manfaat perlindungan
finansial dari berbagai risiko yang tidak kita inginkan seperti bencana,
musibah, kecelakaan hingga kematian. Anda ikut memberikan jaminan masa depan
anak dan keluarga yang lebih cerah.
0 komentar:
Posting Komentar